Historis

Sejarah Kasur

Jauh sebelum sekarang, tepatnya di zaman Neolitikum, tanah adalah alas tidur yang paling nyaman. Hampir semua orang tidur di atas tanah tanpa alas apapun. Seiring berjalannya waktu, banyak yang kemudian menggunakan alas tidur dari ranting dan daun hanya untuk melindungi tubuh dari kotoran.

 

Lama-kelamaan, alas tidur pun semakin berkembang dan akhirnya menggunakan kulit binatang. Tepat pada tahun 3600 SM, di Persia sudah mulai menggunakan alas tidur yang terbuat dari goatskin dengan diisi air di bagian dalamnya.

Berlanjut ke tahun 3400 SM, di Mesir mulai menggunakan dahan kelapa yang ditumpuk di sudut ruang kamar. Jauh beranjak ke tahun 200 SM, mulailah muncul kasur di Roma Kuno yang materialnya berupa tas kain dengan diisi jerami, rumput, atau wol.

Beralih ke zaman Renaissance, tepatnya abad ke-15, muncul kasur yang terbuat dari bulu dan jerami dengan dilapisi brokat atau sutera. Selanjutnya, kasur mulai diisi dengan wol atau kapas pada awal abad ke-18.

Tak lama setelah itu, sejarah kasur mencatat bahwa inner spring mattress yaitu kasur dengan per di dalamnya ditemukan oleh warga kebangsaan Jerman, Heinrich Westphal, namun sayangnya tak langsung dengan mudah diterima oleh masyarakat.

Jauh setelah itu, sejarah kasur pun semakin berkembang. Tepat pada tahun 1926, Dunlop memperkenalkan teknologi busa lateks yang kini banyak digunakan sebagai bahan kasur dan bantal. Empat tahun setelah itu, tepatnya tahun 1930, kasur inner spring yang ditemukan oleh Heinrich Westphal mulai banyak digunakan.

Jenis kasur pun semakin berkembang. Pada tahun 1940, mulai muncul material busa memori atau memory foam yang diproduksi oleh NASA. Seperti yang kita tahu, bahan yang satu ini juga masih eksis digunakan sampai sekarang.

 

Selanjutnya, pada tahun 1980-an, mulai muncul kasur udara yang diproduksi secara massal. Bentuknya cukup sederhana, yaitu hanya didukung oleh sebuah kantung udara berukuran besar. Tak kalah dari NASA, pada tahun 1992 pun Tempur-Pedic memperkenalkan kasur dari memory foam. Masih di tahun yang sama, Fibrelux juga memperkenalkan kasur dari sabut karet.